Dilantik Hari ini, Rakyat Tani se-Indonesia Berharap pada Jokowi-JK

Joko_Widodo

JAKARTA. Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dan H. M. Jusuf Kalla (JK) resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2014 – 2019 tadi pagi di Gedung MPR-DPR, Jakarta (20/10). Dalam pidato kenegaraannya yang pertama, Jokowi mengajak segenap lapisan masyarakat Indonesia untuk bekerjasama, bekerja keras, dan bergotong royong membangun Indonesia.

“Kepada para nelayan, buruh petani, para pedagang, pasar para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu-membahu, bergotong-royong,” kata presiden RI ke-7 ini.

Jokowi juga mengungkapkan, pekerjaan rumah negara tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengandalkan presiden, wakil presiden, beserta jajaran pemerintahannya. Oleh karena itu, kata Jokowi, sinergi kerja keras dan gotong-royong oleh pemerintah dan masyarakat diperlukan untuk mewujudkan Undang-Undang Dasar 1945.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengucapkan selamat atas dilantiknya Jokowi-JK. Henry menyampaikan, para petani melihat secercah harapan di sosok Jokowi-JK, di tengah peliknya permasalahan pertanian yang ditinggalkan oleh rezim SBY-Boediono; mulai dari tingginya impor pangan, hilangnya lima juta keluarga petani selama lima tahun, rendahnya indeks kebahagiaan masyarakat pedesaan, dan lain sebagainya.

“Selamat untuk Pak Jokowi dan Pak JK yang sudah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI 2014-2019. Semoga selama lima tahun ke depan, Jokowi-JK mampu menghadirkan negara dalam menyelesaikan konflik dan permasalahan yang menimpa kami, petani kecil. SPI siap mengawal pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia,” kata Henry di Jakarta pagi ini (20/10).

Dihubungi di tempat terpisah, para petani anggota SPI yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia juga menyampaikan hal senada dengan Ketua Umum SPI Henry Saragih. Dari Medan, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Sumatera Utara Zubaidah dengan antusias berharap agar dalam pemerintahannya Jokowi-JK tidak melupakan petani.

“Sesuai dengan pidato pertamanya yang mengajak kami para petani, buruh, nelayan, dan elemen lainnya untuk bersama-sama membangun Indonesia. Oleh karen itu kami tidak akan segan untuk mengingatkan beliau berdua jika dalam pemerintahannya ke depan mulai keluar dari jalur yang pro rakyat, pro petani kecil, demi Indonesia yang berkedaulatan pangan,” paparnya.

Dari Padang, Irwan Hamid Piliang, Ketua BPW SPI Sumatera Barat menyampaikan, semoga Jokowi-JK merealisasikan redistribusi lahan dan merumuskan strategi untuk menyelesaikan konflik agraria di Sumatera Barat, khususnya.

“Di Sumatera Barat saja setidaknya ada 4.000 hektare lahan yang hingga saat ini masih berkonflik,” kata Irwan.

Dari Sukabumi, Tantan Sutandi, Ketua BPW SPI Jawa Barat menuturkan harapannnya agar Jokowi-JK menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas di pemerintahannya, pertanian yang berbasiskan keluarga petani kecil, bukan berbasiskan perusahaan besar.

“Kami juga berharap agar infrastruktur pertanian segera dibenahi sesuai dengan janji-janji kampanye beliau,” imbuh Tantan.

Dari Manggarai, Martinus Sinani, Ketua BPW SPI Nusa Tenggara Timur berharap agar Jokowi-JK tidak mengikuti jejak SBY-Boediono yang hanya bisa berjanji menjalankan pembaruan agraria di Indonesia.

“Selamat buat Pak Jokowi dan Pak JK, saya optimis bapak berdua akan merealisasikan pembaruan agraria demi tegaknya kedaulatan pangan di Indonesia. Jangan tiru SBY yang cuma bisa berjanji,” tutur Martinus.

ARTIKEL TERKAIT
Syukuran agraria, atas pengukuhan Doktor Honoris Causa dari IPB kepada Gunawan Wiradi Syukuran agraria, atas pengukuhan Doktor Honoris Causa dari ...
Halal bi Halal Serba Organik di Kediaman Ketua Umum SPI
Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani, Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati! Setengah Abad UUPA 1960: Tahun Emas Perjuangan Rakyat Tani, ...
Membangun dan Memperkuat Koperasi Petani Indonesia untuk Mew...
1 KOMENTAR
  1. tarmizi berkata:

    bertapa berat tantangan kami.menghadapi demi merpetahan hak assi yang di rampas oleh perusahan raksasa.mudah mudahan kedepan nya kami akan mendapat kan rahmat dari tuhan yng maha adil’ seperti yang terjadi di wilayah desa muara sekalo.kc.sumay.kb tebo/jambi.perusahaan dengan sengaja mengadu domba masyrakat.setempat dengan petani pendatang.sedang kan petani mendatang.sudah melakukan kerja sama. dengan warga setempat.yang di bina oleh ketua basis 1(spi)SERIKAT PETNI INDONESIA.di tngkat desa.oleh karna perusahaan maum menguasai lahan.di karnakan petani merasa mempunyai hak di lahan tersebut.petani tersebut akan dia petahan kan’sambil menunggu pemerintahan pak jokowi jk…..

BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU