TANJABTIM. Sekitar 700 petani anggota SPI melakukan aksi massa menuntut pengembalian lahan plasma kepada PT Kaswari Unggul di Tanjung Jabung Timur (19/8). Petani mendesak perusahaan untuk mengembalikan lahan mereka yang sebelumnya diambil perusahaan untuk dijadikan kebun plasma yang nantinya dikelola oleh petani. Namun setelah kebun plasma terbangun, perusahaan tidak mau mengembalikan lahan tersebut kepada petani.
Menurut Ketua DPW SPI Jambi, Sarwadi, perusahaan telah mengingkari janjinya kepada petani. “Perusahaan telah menghancurkan harapan petani untuk memiliki plasma. Padahal sebelumnya petani sudah menyerahkan lahannya untuk dikonversi menjadi plasma kebun sawit dan perusahaan berjanji mengembalikan plasma tersebut apabila proses pembangunan plasma sudah selesai,” ujarnya.
Sarwadi juga mengemukakan selama ini petani hanya dijadikan objek penderita oleh perusahaan-perusahaan perkebunan besar. Perusahaan hanya ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa menghiraukan nasib petani seperti yang terjadi di Tanjabtim.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rudjianto, anggota MNP SPI yang turut dalam massa aksi. “Kalau tahu begini jadinya, lebih baik kami menanami lahan kami sendiri sejak awal,” tuturnya.
HUT SPI Ke-10
Beberapa hari sebelumnya, DPW SPI Jambi menggelar rapat umum petani di Sei Bahar yang dihadiri 500 anggota SPI. Dalam acara tersebut mengemuka bahwa untuk merdeka dari kelaparan dan kemiskinan, harus dilaksanakan pembaruan agraria. Karena tidak mungkin menegakkan kedaulatan pangan tanpa memberikan akses terhadap sumber-sumber agraria kepada petani. Pembaruan agraria adalah sebuah langkah untuk membuka akses atas sumber-sumber agraria kepada rakyat.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Ketua MNP, JJ Polong menegaskan bahwa kemiskinan dan kelaparan hanya bisa diberantas dengan melaksanakan pembaruan agraria dan menegakkan kedaulatan pangan. “Pemerintah harus mendistribusikan tanah kepada rakyat bukan kepada investor-investor perkebunan besar,” ungkapnya.
Ketua DPW SPI Jambi, Sarwadi, juga menegaskan bahwa petani akan terus memperjuangkan pembaruan agraria dan kedaulatan pangan. Oleh karena itu, hendaknya pemerintah mendukung agenda-agenda yang diusung petani.