HUT SPI: Petani Sumut deklarasikan diri melawan kelaparan

MEDAN. Petani Sumatera Utara sanggup mewujudkan kedaulatan pangan. Ungkapan itu mengemuka dalam rapat umum petani untuk memperingati HUT SPI ke-10 di Lapangan Bola Sejati Pratama, Medan (14/8). Acara tersebut dihadiri oleh ribuan anggota SPI yang berasal dari 11 kabupaten serta utusan dari Wilayah Persiapan DPW SPI Nangroe Aceh Darusalam.

Rapat umum petani di Lapangan Sejati Medan

Rapat umum petani di Lapangan Sejati Medan

Dari unsur pemerintah turut hadir Wakil Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Staf ahli Mentan Kaman Nainggolan turut hadir. Undangan lain yang hadir adalah anggota DPRD Sumut Syamsul Hilal, Kasi BPN Sumut, serta berbagai undangan yang berasal dari ormas, LSM, media, parpol, tokoh masyarakat serta instansi pemerintahan.

Dalam kesempatan itu, Henry Saragih, Ketua Umum SPI memberikan orasi politik yang menggugah petani untuk memperjuangkan pembaruan agraria dan kedaulatan pangan. “Petani Indonesia harus berani memerdekakan diri dari kemiskinan dan kelaparan. Caranya dengan melaksanakan pembaruan agraria dan kedaulatan pangan,” ujar Saragih.

Henry mengungkapkan penguasaan tanah di Indonesia sudah sangat timpang. Petani rata-rata hanya menguasai 0,3 hektar lahan sedangkan perkebunan besar menguasai ratusan ribu hektar lahan yang ditanami tanaman perkebunan berorientasi ekspor. Dengan demikian petani sulit untuk bisa memproduksi pangan yang cukup bagi rakyat.

Sementara itu, Wagimin, Ketua DPW SPI Sumut, mengemukakan bahwa petani Sumut siap untuk melaksanakan pembaruan agraria. “Kami akan terus berjuang demi terciptanya pembaruan agraria sejati,” ungkap Wagimin.

Acara ditutup dengan pembacaan Deklarasi Melawan Kelaparan dan pemotongan tumpeng oleh ketua DPW SPI Sumut, wagimin dan Ketua DPP SPI, Henry Saragih.

Dalam rangkaian Rapat umum tersebut, juga diadakan pasar rakyat dan pameran pertanian, serta Pameran Foto dan karikatur, dengan melibatkan lembaga aliansi DPW SPI Sumut.

Acara disemarakkan dengan pagelaran budaya Reog Ponorogo, Gondang Batak, Rebab Minang, Tari persembahan melayu, serta hiburan lagu perjuangan bersama pengamen jalanan The Gambus, Sejati dan Franky Sahilatua. Rapat umum berlangsung sejak pagi hari dan berakhir pada sore harinya.

Seminar sehari
Sehari sebelumnya, DPW Sumut mengadakan seminar sehari tentang perjuangan pembaruan agraria di Pusdiklat Distan (13/8). Seminar dihadiri oleh utusan pengurus DPC, DPR dan DPB dari 11 kabupaten di Sumatera Utara, serta undangan dari berbagai ormas, LSM serta instansi pemerintahan.

Dalam seminar yang terdiri dari dua sesi tersebut, hadir sebagai pembicara Plt. Kepala Dinas Pertanian Sumut, Kakanwil BPN Sumut, Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumut, Kasubdis Dinas Koperasi Sumut, Kasubdis dinas kehutanan, serta pembicara dari DPP dan DPW SPI Sumut.

ARTIKEL TERKAIT
#EndWTO: 5 Alasan Rakyat Menolak KTM 10 WTO #EndWTO: 5 Alasan Rakyat Menolak KTM 10 WTO
Aksi SPI Kampar, Tuntut Penuntasan Konflik Agraria
Reforma Agraria, Kedaulatan Benih, Kedaulatan Pangan Bisa Di...
Kasus Mesuji: Puncak Gunung Es Pelanggaran Hak Asasi Petani di Indonesia Kasus Mesuji: Puncak Gunung Es Pelanggaran Hak Asasi Petani ...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU