JAKARTA. Bencana gempa sekuat 8,9 skala richter dan tsunami yang menerpa Jepang (Jumat, 11/03) memberikan duka bagi seluruh penduduk dunia. Serikat Petani Indonesia (SPI) juga mengucapkan rasa duka sedalamnya terhadap para korban yang tertimpa musibah ini. SPI yang bergabung dalam La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) secara khusus juga menyampaikan rasa duka terhadap kaum tani Jepang yang kehilangan keluarganya serta lahan pertaniannya.
Henry Saragih, Ketua Umum SPI menyampaikan bahwa dia sangat bersedih atas bencana yang menimpa Jepang ini.
“Saya sangat berduka terhadap bencana gempa dan tsunami yang menimpa masyarakat Jepang, khususnya bagi para petani Jepang yang kehilangan keluarganya beserta lahan pertaniannya. Semoga mereka mampu melewati saat-saat tersulit seperti ini,” ungkap Henry yang juga Koordinator Umum La Via Campesina.
Henry menambahkan bahwa masa-masa seperti ini merupakan waktu yang tepat untuk lebih menguatkan rasa solidaritas dan kemanusiaan setiap orang di dunia ini.
Berikut ini adalah kabar terkini dari para petani Jepang yang tergabung dalam Nouminren (Organisasi Petani Jepang-Anggota La Via Campesina):
Dear Mr Henry Saragih dan semua teman-teman dari La Via Campesina
Kami mengucapkan terima kasih untuk pesan Anda yang penuh rasa solidaritas. Kami segera mengirimkan pesan Anda kepada semua anggota NOUMINREN.
Sudah banyak gempa bumi dan tsunami yang menghantam Jepang di masa lalu. Tapi gempa terjadi kali ini adalah yang terbesar yang pernah . Kekuatan gempa kali ini sekitar 9,0 skala Richter dengan tsunami setinggi lebih dari 10 meter. Ini sama kuatnya dengan gempa bumi di Sumatera dan tsunami di Samudera Hindia yang lalu.
Karena bencana ini sangat besar, sangat sulit bagi kami untuk mengetahui situasi terkini di seluruh Jepang. Sejauh ini, berita mengatakan bahwa jumlah korban sekitar 2.000 orang, sedangkan yang hilang mencapai lebih dari 10.000 orang. Banyak rumah yang hancur, begitu juga peternakan dan perikanan. Selain itu, bocornya sumber nuklir di Jepang membuat keadaan menjadi lebih buruk bagi setiap orang.
Kami dari Nouminren, mengalami dampak kerusakan yang cukup parah juga. Karena sulitnya jalur komunikasi, jalur kereta api dan jalan raya yang putus membuat kami sulit untuk mendapatkan kabar terkini dari para anggota Nouminren. Sayangnya berita datang ke kantor kami dan menyebutkan bahwa ada seorang anggota telah kehilangan satu anggota keluarga yang dicintainya, ada juga yang kehilangan anggota keluarganya, dan cukup banyak yang kehilangan tempat tinggalnya.
Nouminren, juga telah menggalang solidaritas untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak, dengan mendirikan posko bantuan di kantor pusat Nouminren. Kami selalu menjaga dan berkomitmen dengan tradisi Nouminren, yang selalu berada dimana pun masyarakat membutuhkan. Kami mengirimkan makanan dan air ke daerah-daerah yang terkena bencaa dan sekarang berkolaborasi dengan serikat buruh dan organisasi medis untuk menyelamatkan dan memberikan kesehatan bagi mereka yang terluka dan terkena dampak yang parah akibat bencana ini.
Sayangnya, bersamaan dengan jalannya waktu, kerusakan akan lebih jelas dan lebih banyak berita tragis akan didengar. Namun, kita perlu segera bangkit dari duka ini dan melakukan upaya sebaik mungkin untuk menyelamatkan masyarakat yang terkena dampak dan merekonstruksi daerah bencana. Kami akan terus mengawal pemerintahan Jepang, baik di pusat maupun di daerah untuk melakukan setiap hal yang berguna bagi mereka yang paling menderita akibat bencana gempa ini .
Akhirnya, kami kembali harus mengatakan bahwa kami benar-benar menghargai solidaritas kuat yang telah Anda berikan kepada kami, dan kami akan menyambut semua dukungan yang Anda akan memberikan kami untuk mengatasi tragedi ini melalui penguatan persatuan dan solidaritas.
Ketua Gerakan Keluarga Petani Jepang (NOUMINREN)
Junichi Shiraishi