Gerakan Rakyat Melawan Neo-Kolonialisme dan Imperialisme (Gerak Lawan) menggelar konfernsi nasional “Membangun tata ekonomi-politik baru pasca krisis kapitalisme global” di Jakarta (17/2). Konferensi yang rencananya berlangsung dua hari ini dihadiri oleh akrivis gerakan sosial dan akademisi dari berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa pembicara yang hadir diantaranya adalah Henry Saragih, Hendri Saparini, Ahmad Taufan Damanik, Syamsul Hadi dan Revrisond Baswir.
Menurut ketua pantia konferensi, Indra Sakti Lubis, konferensi ini digelar sebagai jawaban kegelisahan rakyat atas perkembangan kapitalisme global. Pemerintahan saat ini yang sangat bercorak neoliberal telah gagal memajukan rakyat Indonesia dengan berbagai paradigma pembangunannya.
Sudah sejak lama organisasi gerakan rakyat yang tergabung dalam Gerak Lawan melakukan perlawanan terhadap neoliberalisme. Beberapa diantaranya sudah menunjukan hasil dengan dimenangkannya sebagian dari gugatan atas Undang-undang Penanaman Modal oleh Mahkamah Konstitusi.
Gerak Lawan merupakan gabungan organisasi-organisasi gerakan rakyat progresif dari berbagai sektor. Beberapa diantaranya adalah Serikat Petani Indonesia, Serikat Buruh Indonesia, Serikat Nelayan Indonesia, Solidaritas Perempuan, Walhi, Koalisi Anti Utang, LSADI dan berbagai organisasi gerakan rakyat lainnya.