Panen Perdana Padi SPI-20: Produksi Tinggi, Anti Hama, Anti Kimia

Panen SPI-20

JAKARTA. Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia (SPI) bersama Dewan Pengurus Cabang (DPC) SPI Kabupaten Tuban, Jawa Timur melakukan panen perdana padi SPI-20 di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Tuban (15/11).

Kusnan, petani SPI penangkar benih asal Tuban, menjelaskan benih padi unggul SPI 20 adalah padi silangan dari padi pendok dan padi IR 64.

“Umur 70 hari setelah tanam sudah bisa kita panen,” kata Kusnan.

Kusnan menjelaskan, dari panen perdana ini menghasilkan sekitar 7,5 ton per hektar GKP (Gabah Kering Panen).

“Dua hari pasca panen, gabahnya sudah kering dan selesai dijemur, dari 20 sak terjadi penyusutan hanya 1 sak. Ini artinya susutnya hanya 5%, biasanya susut dari GKP ke GKG sekitar 10-15 %,” kata Kusnan (22/11).

Kusnan menjelaskan, SPI-20 juga sudah terbukti mempunyai keunggulan relatif tahan terhadap penyakit bakteri hawar daun.

Panen SPI-20 di Tuban

“Yang membuat unik adalah ternyata padi SPI-20 punya ciri khas khusus. Benih ini tidak cocok dengan pupuk kimia, harus dengan pupuk alami. SPI-20 juga bisa ditanam di sawah dan di tegalan,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPP SPI Agus Ruli Ardiansyah yang hadir dalam panen perdana kali ini menyampaikan, selama 20 tahun, SPI telah komitmen untuk selalu memperjuangkan kepentingan petani anggotanya. Kehadiran benih SPI 20 ini, yang ditangkarkan dan digagas oleh petani SPI merupakan salah satu contoh capaian yang sudah dicapai organisasi ini.

“Ini adalah contoh nyata usaha SPI untuk mewujudkan keadilan agraria dan kesejahteraan petani melalui praktek-praktek perbenihan dan produksi pertanian secara agroekologis dan koperasi, serta berperan aktif untuk mengusulkan dan mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan distribusi lahan dan kedaulatan pangan,” paparnya.

“Bagi SPI, kemandirian ekonomi petani tersebut hanya bisa dicapai dengan menerapkan konsep reforma agraria dan kedaulatan pangan, diantaranya melalui penguasaan masyarakat tani atas tanah dan benih sendiri sebagai alat produksi mereka, proses produksi secara agroekologis dan koperasi sebagai kelembagaan ekonomi kolektif petani”, sambungnya.

Agus Ruli menambahkan, untuk distribusinya, benih padi SPI 20 bisa didapatkan di Koperasi Petani Indonesia (KPI, koperasinya SPI).

“Koperasi adalah bentuk ideal untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi kaum tani, yang memutus mata rantai distribusi yang selama ini dikuasai tengkulak. Berorganisasi di SPI dan membentuk koperasi insya Allah bisa mewujudkan kedaulatan mulai dari daulat benih, daulat pangan, dan daulat ekonomi,” tutupnya.

Padi SPI-20 sendiri adalah padi yang benihnya ditangkarkan langsung oleh petani SPI, dan baru diluncurkan pada peringatan ulang tahun SPI ke-20 di Kediri, Jawa Timur, Juli 2018 yang lalu.

ARTIKEL TERKAIT
Pemuda Tani SPI Jadi Inspirasi Konferensi Pemuda Tani Se-Jep...
Solidaritas La Via Campesina atas Terbunuhnya Petani Palesti...
Cabut Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang Percepata...
Jawa Tengah Menggelar Petisi Kedaulatan Pangan Rakyat Indone...
1 KOMENTAR
  1. Dodik berkata:

    Didaerah Walikukun Ngawi Jawa timur kok belum tersedia benih padi SPI 20 ditoko pertanian ?
    Mohon penjelasannya,terimakasih.

BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU