Poverty is not coincidental. Famines don’t just happen…They are organized by the grain trade. Artinya kira-kira begini, kemiskinan bukanlah suatu kebetulan. Kelaparan tidak terjadi begitu saja…Hal ini dikendalikan oleh perdagangan pangan.
Kata-kata di atas diungkapkan oleh Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Erik Solheim berusaha menjelaskan bagaimana kondisi kemiskinan dan kelaparan yang berkepanjangan di Afrika bukanlah sesuatu yang terjadi secara alami. Terdapat kekuatan-kekuatan global yang dikendalikan oleh perdagangan pangan dunia yang seakan berusaha melestarikan masalah kelaparan dan kemiskinan di Afrika.
Benua yang kerap disebut Benua Hitam ini bukanlah benua yang tidak memiliki potensi sumber daya pertanian sama sekali. Walaupun memiliki iklim yang relatif kering, namun Afrika sesungguhnya memiliki potensi pertanian yang relatif besar untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduknya dan bahkan kebutuhan pangan dunia.
Buku ini berisi kumpulan pandangan situasi pertanian dan pangan di Afrika oleh berbagai gerakan petani dan juga beberapa lembaga penelitian yang bergerak di bidang pangan dan pertanian. Sesungguhnya situasi yang terjadi di Afrika hampir serupa dengan situasi di negara-negara miskin dan berkembang lainnya yang mengalami kehancuran di sektor pertanian akibat liberalisasi dan privatisasi sumber-sumber agraria serta praktek pasar bebas.
Kondisi mereka diperparah dengan kondisi alam yang walaupun subur namun kurang bersahabat serta kesenjangan sosial yang amat nyata. Dengan wilayah Afrika yang amat luas, dan relatif kering sangat menakjubkan bahwa hanya 7 persen dari total sawah dan ladang di negeri ini yang memiliki irigasi, sementara sisanya, 93 persen mengandalkan curah hujan untuk pengairannya. Jumlah sawah yang diirigasi hanya merupakan sawah-sawah milik tuan tanah besar.
Buku ini yang disunting oleh Aksel Nærstad ini disusun dari hasil Konferensi “Can Afrika Feed Itself?” yang diadakan di Oslo, Norwegia pada bulan Juni 2007 yang lalu. Beberapa rekomendasi pembangunan pertanian Afrika yang tertuang di buku ini bisa dikatakan relatif umum, mulai dari pelaksanaan reforma agraria hingga penghapusan pasar bebas yang telah menghancurkan pertanian Afrika yang juga telah lama menjadi tuntutan organisasi petani internasional. Secara keseluruhan buku setebal 303 halaman ini cukup menarik dan mudah dimengerti. Elisha Kartini