Malam hari tanggal 11 Agustus 2009 pukul 11:23, selama pemberlakuan jam malam yang dimulai jam 10 malam, orang-orang tak dikenal mengendarai Toyota Turismo warna krem dengan pelat PCA1981 menembakkan peluru ke kantor Via Campesina yang terletak di lingkungan Alameda, Tegucigalpa, Honduras yang dikoordinasikan oleh Rafael Alegria. Tindakan itu jelas serangan terhadap organisasi sosial kita dan pemimpin yang merupakan bagian dari Front Nasional Melawan Kudeta. Selain serangan baru-baru ini terhadap Via Campesina, sebuah bom yang mampu membunuh 15 orang meledak di gedung Serikat Pekerja Minuman (STIBYS, oleh inisiatif Spanyol) pada 26 Juli 2009. Kedua organisasi ini adalah bagian dari Front Nasional Melawan Kudeta.
Kami mengutuk insiden ini mengingat bahwa kegiatan Via Campesina dan Front Nasional Melawan Kudeta merupakan aksi damai. Selama jam malam, hanya polisi yang diizinkan untuk berada di jalan. Via Campesina Honduras meminta dukungan dari organisasi-organisasi hak asasi manusia nasional dan internasional untuk tetap memperhatikan dan melanjutkan tindak lanjut dari serangan tersebut yang tidak hanya melawan organisasi-organisasi ini dan kepemimpinan mereka, tetapi juga terhadap hak-hak asasi seluruh rakyat Honduras dan semua orang yang telah memprotes di jalan-jalan menentang kudeta selama 46 hari. Rafael Alegria mengatakan, “Hak-hak rakyat dilanggar dan ini benar-benar situasi yang tidak menguntungkan. Orang telah dilukai, dipenjara dan dibunuh.”
Menurut laporan awal dari para pengacara yang membantu Front Nasional Melawan Kudeta, ratusan orang terluka dan lebih dari empat puluh orang ditahan kekerasan yang mengikuti mobilisasi massa damai di ibukota pada hari Selasa. Kelompok pengacara tersebut berusaha membebaskan mereka yang ditangkap melalui Habeas Corpus. Pimpinan Front menegaskan bahwa kerusuhan itu dilakukan oleh orang-orang yang bukan bagian dari protes, tetapi penyusup yang memprovokasi konfrontasi dan meremehkan aksi damai yang dimobilisasi oleh Front tersebut. Orang-orang yang ditahan dituduh melakukan pemberontakan, terorisme dan pengkhianatan.
Alegria menekankan bahwa “Front Nasional Melawan Kudeta tidak bertanggung jawab atas insiden ini. Secara prinsip, front mendukung aksi damai, menuntut secara damai dan memobilisasi secara damai. Pada titik manakah kita menggunakan tindakan kekerasan?. Tampak bahwa insiden ini adalah tanggung jawab kelompok yang tertarik dalam merusak mobilisasi sosial dan mereka telah menggunakannya untuk memprovokasi situasi ini.”
Mengingat apa yang telah terjadi dalam 24 jam terakhir, Via Campesina Honduras memanggil seluruh jaringan Via Campesina, gerakan sosial, serta organisasi-organisasi hak asasi manusia nasional maupun internasional untuk mengirim pesan atau delegasi solidaritas perlawanan terhadap kudeta dan untuk membela hak asasi manusia di Honduras, serta untuk membantu mengakhiri berbagai ketidakadilan dan kekerasan terhadap rakyat Honduras.