LOMBOK UTARA. Gempa tektonik 5,4 Skala Richter yang menghanmtam Pulau Lombok dan sekitarnya, pada Sabtu, 22 Juni 2013, pukul 13.42 WITA membuat kerusakan yang cukup parah. Dampak gempa paling terasa dirasakan oleh warga Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi gempa berada di 14 km barat laut Lombok Barat. Guncangan gempa dirasakan di Lombok, serta di beberapa wilayah Bali seperti Kuta, Denpasar, Gianyar, dan Karangasem.
Menurut penuturan Ecang, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) NTB, tiga kecamatan yang paling berdampak akibat gempa itu yakni di Kecamatan Tanjung (Desa Teniga, Medana, Sokong, Tanjung, Tegal Maja, dan Jenggala), Kecamatan Gangga (Desa Bentek), dan Kecamatan Pemenang (Desa Pemenang Timur, Sigern Panjalin).
“Dari hasil investigasi tim yang kita buat mencatat 30 orang terluka, sebanyak 5 orang luka berat, dan 25 orang luka ringan,” ungkap Ecang di Lombok Utara (30/06).
Ecang menjelaskan untuk petani anggota SPI sendiri banyak juga yang rumahnya mengalami kerusakan terutama di sekitar Sire, Malaka, dan Gondang (BP SPI).
“Di Sire rumah yang rusak 600 buah, tetapi yang paling parah hanya 2 buah. Di Malaka rumah yang rusak sekitar 2.000 buah dan di Gondang rumah yang rusak sekitar 1.700 buah. Alhamdulillah, Untuk lahan pertanian tidak ada kerusakan yang berarti,” paparnya.
Ecang menambahkan, SPI NTB telah mengerahkan para pemuda taninya untuk memberikan solidaritas kepada para korban gempa.
“SPI NTB telah mendirikan posko dan membantu menyalurkan solidaritas bantuan ke daerah yang terpencil. Walaupun bantuan dari pemerintah telah turun, tapi distribusinya kurang merata dan hanya berpusat di daerah yang ramai penduduknya. Kami juga masih menerima solidaritas bantuan dari teman-teman lainnya,” tambah Ecang.