SPI Aceh Gelar Muswil Pertama

Musyawarah Wilayah SPI Aceh

BENER MERIAH. Serikat Petani Indonesia (SPI) Aceh berhasil melaksanakan musyawarah wilayah (muswil) yang pertama pada 3 September 2013 lalu. Acara yang dilaksanakan di aula SMPN 2 Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum SPI, Henry Saragih

Pada saat membuka muswil ini Henry memaparkan mengenai sejarah berdirinya SPI (dulu FSPI-Federasi Serikat Petani Indonesia) pada tanggal 8 Juli 1998 di Desa Lobu Rappa, Asahan, Sumatera Utara. Selanjutnya pada kongres III FSPI, 2 – 5 Desember 2007, di Wonosobo Jawa Tengah menetapkan keputusan perubahan format organisasi menjadi unitaris.

“Jika dulu didirikan di kampung, kini perjuangan kita telah mendunia bersama La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) sebagai payung organisasi tani di dunia. Perubahan kebijakan yang tidak berpihak kepada petani terus diperjuangkan oleh SPI dan La Via Campesina. Sehingga melahirkan beberapa kebijakan yang berpihak ke petani seperti hak asasi petani (HAP) yang diusulkan menjadi sebuah instrumen di PBB,” tutur Henry.

Henry juga menjelaskan kebijakan pemerintah yang membuka lebar-lebar tentang perdagangan bebas yang memberi dampak  buruk bagi petani. Berkurangnya rumah tangga petani setiap tahunnya. Melimpahnya produk impor ke Indonesia. Kekurangan pangan dalam negeri. Pada umumnya petani cenderung menanam bahan ekpor (keperluan pabrik seperti kelapa sawit, karet, dan lain-lain). Tanaman pangan semakin menyusut sehingga bahan pangan semakin mahal. Misalnya harga kentang, bawang putih, daging dan banyak lagi bahan pangan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Penyusutan lahan-lahan pertanian yang memproduksi pangan terus terjadi setiap tahun. Petani terus hidup dalam kemiskinan yang mengkerucut. Oleh karenanya dengan adanya organisasi ini, kita terus berjuang untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi kita dan bangsa ini. Di tangan petanilah hal ini dapat diwujudkan, bukan pada swasta. Dengan semangat ini mari kita bangun organisasi ini dengan sungguh-sungguh agar petani miskin dan tertindas akan bangkit dalam mewujudkan kedaulatan pangan bagi keluarga petani, bangsa dan negara ini,” paparnya.

Sementara itu dalam muswil yang dihadiri oleh empat Dewan Pengurus Cabang (DPC) SPI Aceh ini (DPC SPI Kabupaten Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Tengah, dan Bener Meriah) dan peserta peninjau dari Kabupaten Aceh Utara ini berhasil menetapkan Azhari sebagai Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Aceh untuk periode 2013-2018.

Dalam sambutannya Azhari menyampaikan Aceh merupakan daerah modal dan kaya dengan segala sumber daya alamnya. Oleh karena itu menurutnya warisan ini harus dikelola dengan bijak sehingga dapat diwariskan ke anak cucu secara bertanggung jawab.

“Mari kita wujudkan kedaulatan pangan di tangan petani miskin dan tertindas ini, bahwa kita mampu mewujudkan pangan yang sehat dan berdaulat. Kita bangun kesejahteraan kita semua melalui wadah ekonomi bersama sehingga kita akan bangkit dengan model ekonomi yang adil. Kerja-kerja kita masih sangat berat di Aceh, namun saya yakin kita akan mampu melakukan ini dengan jalinan dan kerjasama yang sungguh-sungguh di bawah bendera kita, yaitu SPI. Terima kasih juga pada seluruh teman-teman peserta Muswil ke I SPI Aceh, yang berasal dari ranting sampai cabang, yang telah mempercayakan saya sebagai Ketua BPW SPI Aceh, periode 2013 – 2018,” tutur Azhari yang sebelumnya adalah Ketua DPC SPI Kabupaten Bireuen.

Sementara itu muswil ini juga menetapkan anggota Majelis Nasional Petani (MNP) dari DPW SPI Aceh yakni Agus Syahputra. Selanjutnya juga menetapkan anggota Majelis Wilayah Petani (MWP) SPI Aceh  yakni Sugiono dari SPI Aceh Tamiang, Aiyub Syahputra dari SPI Bireuen, Usma Latif dari SPI Aceh Tengah, serta Nurbaiti dan Amin dari SPI Bener Meriah.

 

ARTIKEL TERKAIT
Menyikapi pertemuan tingkat menteri Kelompok Cairns ke-33 di Bali Menyikapi pertemuan tingkat menteri Kelompok Cairns ke-33 di...
SPI Banten Gelar Muswil
SPI Sumatera Barat Selenggarakan Pendidikan Pertanian Agroek...
SPI LAMPUNG PRINGSEWU PANEN BUPATI MK: Pemuliaan Tanaman oleh Petani Kecil Tak Perlu Izin
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU