GUNUNGKIDUL. Petani SPI Kabupaten Gunung Kidul mengeluh. Pasalnya, harga jual kedelai di pasaran cukup rendah. Diman (70 tahun), petani SPI di desa Gunungkrambil Ponjong menyampaikan ia saat ini tengah menyelesaikan panen kedelai dan jagung yang ditanam secara tumpangsari di lahan seluas 2 hektar. Hasil panen keduanya saat ini meningkat dan kualitasnya terbilang lumayan menggembirakan karena tidak banyak terserang hama. “Saya menghabiskan benih kedelai sekitar 25 kilogram dan saya memanen sekitar 8 kuintal kedelai. Alhamdulillah hasil panennya cukup memuaskan tetapi kondisi harga jual kedelai menurun bahkan tak kembali dari ongkos tanam. Harga Rp 6.200 per kilogram terbilang merugi bagi petani tulen seperti saya,” tutur Diman (24/05). Menanggapi hal ini, Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Kabupaten Gunung Kidul Fitri Cahyanto menyampaikan, dengan kondisi cuaca yang mendukung, karena sudah hampir satu pekan tak ada hujan, petani yang memanen kedelai langsung bisa kering dan dikupas. “Tapi sayangnya harga jual di pasar justru rendah. Harga Rp 6.200 per kilogram yang diterima petani tidak bisa menutupi modal yang mereka keluarkan saat masa tanam. Akibatnya petani pun merugi,” tegasnya. Hal senada diungkapkan Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Yogyakarta Tri Hariyono. Ia menegaskan, saat ini harga pokok pemerintah (HPP) untuk kedelai sebesar Rp 7.700 per kilogram. “HPP Rp 7.700 per kilogram saja kedelai petani masih dibeli seharga Rp 6.200 per kilogramnya. Pemerintah harus memperhatikan hal ini, karena jika harganya serendah ini kami petani menjadi tidak bergairah menanam kedelai, padahal kualitas kedelai yang kami panen cukup bagus,” paparnya. Tri Hariyono menambahkan, HPP kedelai sebaiknya dinaikkan ke Rp 8.500 hingga Rp 9.000 per kilogramnya. “Kalau harga jualnya bagus, kami petani bersemangat untuk menanamnya, bukan tidak mungkin kita bisa berdaulat kedelai,” tambahnya.
I pay a quick visit each day some websites and information sites to read
articles or reviews, except this blog presents
quality based articles.
seperti hasil panen yang lain …hasil melimpah harga terus turun …karena stok pedangang yang meluber..