SLEMAN. Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sleman, Yogyakarta bersama dengan anggota basis SPI dusun Jetisan, Desa Hargobinangan, Kecamatan Pakem, Sleman bergotong royong membersihkan lahan untuk dijadikan projek percontohan pengembangan pepaya dengan memanfaatkan lahan terlantar, kemarin sore (19/01).
Menurut penuturan Sarijo Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Sleman, masih banyak banyak lahan terlantar di Kecamatan Pakem. Oleh karena itu SPI berinisiatif dengan mengajak petani anggotanya untuk memanfaatkan lahan tersebut dan ditanami tanaman produktif, seperti pepaya yang merupakan potensi lokal dan cocok dibudidayakan di kecamatan tersebut.
“Alhamdulillah, Pak Kyai Zuhri selaku sesepuh dan tokoh masyaarakat desa mengizinkan kami untuk mengelola lahan kosong seluas 500 meter di daerah pemukiman penduduk, dan mengubahnya menjadi demplot pepaya organik. Harapannya adalah warga sekitar bisa lebih tertarik untuk memanfaatkan lahan pekarangannya untuk ditanami tanaman produktif,” tutur Sarijo.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Yogyakarta Tri Hariyono. Menurutnya, sebenarnya banyak lahan pekarangan yang diterlantarkan begitu saja atau kurang dibudidayakan di Sleman. Untuk itulah SPI mencoba menjadi inisiator dengan mengajak anggotanya untuk memafaatkan lahan terlantar di sekitar pekarangan tersebut.
“Sebagai langkah awal, kita coba mengembangkan komoditas pepaya sebagai tanaman alternalif dengan mentargetkan bisa tertanam sekitar 5.000 pohon yang tersebar di anggota basis SPI di Kecamatan pakem. SPI siap membimbing dan membantu anggotanya mulai mencarikan bibit, konsultasi perawatan sampai mencarikan pasarnya,” tutur Tri Hariyono.
Tri Hariyono menambahkan, program pemanfaatan lahan terlantar di sekitar pekarangan rumah itu sebenarnya masih bagian dari program pemerintah Sleman yang sudah lama digembar-gemborkan, namun sampai dengan detik ini masih belum sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat Sleman.
“Kita SPI Sleman mencoba membantu pemda mensosialisasikan kepada masyarakat Sleman untuk bersama-sama memanfaatkan lahan pekarangan ditanamai dengan tanaman-tanaman yang produktif. Ini juga salah satu upaya agar Sleman bisa berdaulat pangannya,” tambah Henry.