MEDAN. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Serikat Petani Indonesia (SPI) 8 Juli 2016 tahun ini berdekatan momennya dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Oleh karena itu beberapa Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI di berbagai provinsi di Indonesia memperingatinya sekaligus dengan momen silaturahhmi dan halal bi halal Idul Fitri 1347 H.
Dari Medan, Sumatera Utara, peringatan 18 tahun SPI dihadiri oleh Ketua Umum SPI Henry Saragih. Dalam sambutannya Henry menyampaikan SPI harus tetap konsisten berada di garis perjuangan, memperjuangkan hak-hak anggotanya, petani kecil, petani tak bertanah, buruh tani, petani penggarap.
“Pencapaian 18 tahun SPI sudah bisa kita saksikan, mulai dari level basis hingga level internasional. Mulai dari reclaiming lahan ratusan ribu hektar, hingga memperjuangkan agar hak asasi petani menjadi sebuah deklarasi internasional di Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss,” papar Henry di Medan, kemarin, Rabu (13/07).
Henry melanjutkan, ke depannya, hingga 2019, SPI bertekad untuk mereklaiming satu juta hektar lahan.
“Jumlah satu juta hektar lahan ini cukup realistis karena Presiden Jokowi punya janji untuk melakukan reforma agraria, mendistribusikan sembilan juta hektar lahan kepada petani. Oleh karena itu, kita di SPI juga harus siap,” ungkapnya.
Henry menambahkan, SPI akan memperkuat internal organisasi dan membangun serta memperkuat koperasi tani, untuk menopang ekonomi rakyat tani.
“Insya Allah kita akan bangun ratusan koperasi,” kata Henry kepada seratusan peserta halal bi halal dan peringatan 18 tahun SPI.
Hal senada disampaikan Zubaidah, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Sumatera Utara. Ia menyebutkan, di usianya yang ke-18 SPI telah bertransformasi menjadi salah satu organisasi massa petani terbesar di Indonesia.
“Pasang surut organisasi ini telah kita lalui bersama. Bersama SPI mari kita buat petani berdaulat,” ungkapnya.
Dari Lampung, peringatan 18 tahun SPI dilaksanakan di sekretariat DPW SPI Lampung di Pringsewu. Acara ini dilaksanakan dengan sederhana dan sekaligus halal bi halal Idul Fitri 1437 H antara sesama pengurus.
Ketua BPW SPI Lampung Muhlasin menyampaikan, di usianya yang ke-18 para petani dan pengurus SPI Lampung berkonsentrasi untuk lebih meningkatkan kualitas dalam berorganisasi.
“Mulai membangun militansi, pengetahuan, keterampilan, hingga melengkapi kepengurusan mulai dari tingkat DPW hingga ke basis,” kata Muhlasin (13/07).
Muhlasin berharap ke depannya SPI akan lebih bermanfaat bukan hanya untuk petani anggotanya, tapi bagi seluruh petani Indonesia keseluruhan.
“Insya Allah kalau kita semua serius, SPI akan semakin besar ke depannya,” kata Muhlasin sambil memotong nasi tumpeng yang dibuat khusus untuk peringatan HUT SPI ke-18.
Dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, peringatan HUT SPI ke-18 juga dilaksanakan bersamaan dengan halal bi halal Idul Fitri ke-18.
Dalam acara ini, Mugi Ramanu, Majelis Nasional Petani (MNP) Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI menyampaikan semoga SPI tetap konsisten mewujudkan reforma agraria sejati untuk kedaulatan pangan dan keadilan sosial.
“SPI harus terus kawal pemerintah, agar reforma agraria segera dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK di tahun kedua pemerintahanya ini. Semoga perpresnya bisa selesai tahun ini,” tegasnya, Selasa (12/07).
“Kita di SPI juga harus siap, mengolah lahan redistribusi yang jadi obyek reforma agraria yang dijanjikan seluas 9 juta hektar, menjadi lahan pertanian pangan produktif untuk Indonesia yang berdaulat pangan,” tutupnya.