Kami petani perempuan Serikat Petani Indonesia (SPI) telah bekerja keras demi membangun gerakan Petani di Indonesia dan dunia, gerakan petani yang berpijak pada demokrasi, terlibat langsung dalam ekonomi sosial dan budaya guna perjuangan penegakkan kedaulatan pangan, perjuangan tanah, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Juga perjuangan mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadapat perempuan yang semakin tajam dalam era kapitalis dan patriaki.
Selama dua dekade ini, banyak perubahan penting terjadi dalam kondisi kehidupan perempuan pedesaan di seluruh dunia, serangan kapitalisme di dunia pertanian dan penguasaan sistem pangan oleh perusahaan-perusahaan multinasional telah menggiring jutaan petani menjadi buruh tani, mengakibatkan tingginya migrasi perempuan pedesaan, pengusiran paksa dari lahan pertanian dan perampasan lahan, menciptakan perubahan dalam keluarga dimana perempuan harus menjadi tulang punggung keluarga. Perpindahan perempuan sangat erat kaitannya dengan kemiskinan dan tingkat kekerasan yang diderita oleh perempuan dan pemudi tani, situasi ini lebih parah akibat diskriminasi yang juga mereka alami di negara penerima.
Perjuangan penegakkan kedaulatan pangan dimulai dari rumah, memilih, menyemai dan menanam bibit-bibit local kami sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat. Kami melaksanakan pertanian yang ramah lingkungan dengan melakukan praktek pertanian agroeology untuk menurunkan suhu bumi dari pemanasan global yang mengakibatkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan lain-lain. Bencana ini membuat perempuan dan anak paling menderita.
Saat ini pertanian tidak menjadi tempat yang menarik bagi kaum muda, dunia pertanian telah ditinggalkan oleh kaum muda tani demi untuk mencari kerja ke kota. Pedesaan merupakan tempat yang lebih baik bagi kaum muda tani, menjaga kedulatan dan menyediakan pangan sehat untuk masyarakat dunia.
Melihat kenyataan ini langkah besar yang harus kita lakukan adalah mengakhiri ketidak adilan dan menghapuskan kemiskinan dan menempatkan petani sebagai penyedia dan penjamin pangan yang sehat bagi masyarakat, dan mengakui peran penting petani perempuan.
Perjuangan dan aksi kami terhadap Kedaulatan Pangan telah memberikan kesempatan bagi perempuan untuk tampil dalam partisipasi historis kami di perkembangan sistem pangan di dunia dan peran yang kami mainkan sejak ditemukannya sistem pertanian, dalam pengumpulan dan pembiakan benih, dalam perlindungan dan pemeliharaan keragaman hayati dan sumber-sumber genetik, menempatkan kami sebagai pilar utama.
Kebijakan neo-liberal menciptakan kondisi tertekan, diskriminasi dan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan pemudi di daerah perdesaan. Ketidak amanan dan ketidakstabilan dalam pekerjaan perempuan, kurangnya perlindungan sosial, membiarkan eksploitasi terus berkembang, iklim kekerasan yang merusak martabat kita.
Kami Petani perempuan menuntut Pembaruan Agraria menyeluruh dan pendistribusian tanah pertanian kepada Petani hal ini menjadi suatu keharusan. Dengan keterlibatan penuh dan proses yang terintegrasi, memastikan bukan hanya akses atas tanah, juga mekanisme yang berpijak pada kesetaraan, dimana wilayah perdesaan menjamin kehidupan yang bermartabat dan adil bagi kami.
Kami Petani perempuan SPI akan berjuang tanpa kompromi melawan segala bentuk kekerasan di wilayah perdesaan. Membangun kegiatan-kegiatan yang penting bagi gerakan petani untuk memajukan sosial-politik dan melakukan pelatihan teknis dengan metode pengajaran yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal kesetaraan gender,Petani perempuan yang terorganisir akan meraih masa depan yang cemerlang.
Kami Petani perempuan Serikat Petani Indonesia mengakui kesetaraan antara laki-laki dan perempuan hal ini jelas terlihat dalam struktur kepengurusan SPI yang menjamin keterlibatan Petani laki-laki dan Petani perempuan dalam kepengurusan organisasi demi kemajuan organisasi.
Hidup Petani Perempuan!
Serang, Banten, 1 Maret 2014