Deklarasi SPI Kediri: Perjuangan Merebut Kedaulatan Pangan dan Pembaruan Agraria Sejati

KEDIRI. Petani kecil dan buruh tani perwakilan dari tujuh kecamatan  di Kabupaten Kediri (Kecamatan Plosoklaten, Badas, Plemahan, Kandangan,Pare , Gurah dan Kecamatan Brumbung) mendeklarasikan berdirinya Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Kediri, di Kecamatan Pare tepatnya gedung balai desa Tertek (06/02).

Di hadapan ratusan petani Kediri dan perwakilan DPC SPI Blitar dan Ponorogo, para deklarator ini menyampaikan begitu pentingnya kehadiran sebuah organisasi petani yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi kaum tani Indonesia dan khususnya petani di Kediri.

Ruslan, Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Jawa Timur dalam sambutannya  menyatakan bahwa masalah petani Kediri ini juga menjadi masalah petani lain di Jawa Timur. Masalah-masalah seperti kepemilikan tanah, benih, pupuk, pasar dan lainnya sampai hari ini masih dirasakan petani.

“Bersama SPI, kita harus bisa berjuang bersama-sama mengatasi masalah petani di Kediri. Dalam waktu berikutnya kita juga akan deklarasikan di kabupaten lain di Jawa Timur. Dan insyaallah bisa kita deklarasikan di semua 36 kabupaten/kota di Jawa Timur,” ungkap Ruslan.

Sementara itu Ali Fahmi perwakilan Dewan Pengurus Pusat (DPP) SPI yang juga hadir dalam acara tersebut  mengungkapkan hal yang senada dengan apa yang disampaikan Ruslan.

Ali Fahmi menekankan bahwa Kediri adalah salah satu sentra terbesar penghasil bibit Jagung di Indonesia. Tapi justru aneh dan menyakitkan, karena di Kediri jugalah terdapat sebuah kasusu yang menyebabkan seorang petani dipenjara dengan tuduhan penjiplakan bibit jagung milik perusahaan.

“Penguasa bibit jagung tersebut hanya dimiliki oleh segelintir orang, dalam hal ini perusahaan besar asing. Petani hanya disuruh sebagai buruh  produksi bibit. Sementara urusan lainnya semua dikuasai oleh perusahaan. Ini jelas-jelas penindasan dan parampasan hak petani atas bibit dan benihnya sendiri. Untuk itu kekuatan kita dalam sebuah wadah perjuangan di SPI menjadi sangat penting dan strategis dalam upaya mewujudkan hak asasi petani atas benih dan lainnya,” tegas Ali.

Ali Fahmi juga menyatakan bahwa selama ini Kediri memang berperan sebagai sentra produksi benih jagung hibrida yang tentu hanya dikuasai oleh perusahaan besar. Di tahun 2011 ini, perusahaan besar tersebut akan memproduksi bibit jagung transgenic di kabupaten Mojokerto demi kepentingan ekspor walaupun jagung transgenik ini belum yang layak, terutama dari segi kesehatan dan lingkungan.

“Sebenarnya pemerintah harus melihat pengalaman kegagalan tentang penanaman kapas transgenik di Sulawasi pada awal 2000-an. Penanaman itu justru menimbulkan masalah besar bagi petani. Jadi pemerintah seharusnya tidak memberikan ijin kepada perusahaan tersebut, meski dalihnya hanya untuk pasar ekspor. Untuk itu, SPI sudah dari awal menolak terhadap tanaman transgenic. Dengan dibentuknya DPC SPI Kediri, kita harus semakin gigih melawan perusahaan ini yang nyata-nyata telah menyengsarakan petani,” tambah Ali.

Setelah deklarasi, acara ini juga dilanjutkan dengan Musyawarah Cabang  (Muscab) I DPC SPI Kediri. Muscab ini memilih dan menetapkan program kerja,  anggota Majelis Cabang Petani (MCP) SPI dan Ketua Badan Pelaksana Cabang (BPC) SPI Kediri. Syahrul Munir terpilih sebagai Ketua MPC SPI Kediri Nur Hadi Zaini sebagai Ketua BPC SPI Kediri periode 2011-2015.

Acara deklarasi dan Muscab yang mengambil tema “Meneguhkan Gerakan kaum Tani dalam Perjuangan Merebut Kedaulatan Pangan dan Pembaruan Agraria Sejati” ini juga dimeriahkan pagelaran music dan teatrikal.  Aksi teatrikal menggambarkan penindasan yang dilakukan oleh perusahaan besar  terhadap petani kecil, yakni penguasaan benih dan bibit secara semena-mena  oleh perusahaan besar yang telah merebut secara paksa terhadap kedaulatan petani atas benih dan bibit sendiri.

ARTIKEL TERKAIT
Pertemuan Ke-5 Pemuda Tani Regional La Via Campesina Asia Te...
Aksi SPI Pasaman Barat, Rayakan Hari Perjuangan Petani Inter...
Hari Tani Nasional 2015: Pentingnya Seluruh Rakyat Merayakan...
Kekeringan: Haruskah Kita Mulai Khawatir Krisis Pangan?
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU