BOGOR. Konsep penjualan langsung dari petani kepada konsumen kini hadir di Bogor, tepatnya di Warung Organik Pa Tani, di komplek perumahan Yasmin Bogor.
Warung ini sendiri merupakan kerjasama dari Koperasi Serikat Petani Indonesia (KSPI) dan Koperasi Palem yang merupakan koperasi milik warga Perumahan yasmin.
Putro Santoso Kurniawan, Ketua KSPI Bogor mengungkapkan bahwa pagi ini (sabtu, 27/11) merupakan peresmian sekaligus pembukaan Warung Organik Pa Tani yang menggunakan konsep direct selling market (penjualan langsung kepada konsumen).
“Konsep penjualan ini memberikan tanggung jawab kepada petani (sebagai produsen) dan konsumennya. Apabila petani mengetahui siapa saja konsumennya maka dia akan lebih bertanggung jawab terhadap apa yang ditanamnya seperti tidak menggunakan bahan kimia. Sebaliknya, konsumen pun akan lebih menghargai jerih payah petani dengan harga produk pertanian yang pantas” ungkap Putro.
Putro menambahkan bahwa sistem penjualan langsung ini juga untuk memutus mata rantai distribusi produk pertanian yang selama ini harus melewati “tengkulak” yang cenderung merugikan petani kecil.
“Untuk tahap awal, kami menjual tanaman pangan seperti bayam, wortel, kangkung, bengkuang, jagung, talas, tomat, nenas, sirsak, belimbing; kami juga menjual telur bebek baik yang mentah maupun telur asinnya, beras organik, madu, sampai gula merah dan kecap organik” kata Putro.
Pandi, pemuda tani SPI mengatakan dengan adanya warung seperti ini maka petani akan lebih diuntungkan, begitu juga dengan konsumen bisa mendapatkan produk pertanian segar dan sehat karena ditanam secara organik, mengikuti sistem pertanian berkelanjutan yang dikembangkan oleh SPI.
“Warga disini senang dengan kehadiran warung ini, karena semua produk pertanian yang dijual baik untuk kesehatan anggota keluarga saya” ungkap Ibu Marwan, seorang pembeli.
Pembukaan Warung Organik Pa tani ini juga menjadi lebih istimewa karena dihadiri oleh dua orang delegasi petani asal Jepang yang sebelumnya mengikuti Youth Meeting (Pertemuan Pemuda) La Via Campesina Asia Tenggara dan Asia Timur beberapa hari yang lalu.
“Kami sangat senang melihat sistem penjualan secara langsung oleh petani seperti ini. Kami juga telah melakukannya di negara kami, tapi kami menghadapi tantangan berat dari jaringan supermarket yang telah menggurita, sehingga butuh usaha ekstra untuk menerapkan sistem seperti ini. Walaupun begitu, sudah cukup banyak masyarakat di daerah kami yang mendukung sistem penjualan seperti ini yang lebih bertanggung jawab baik bagi petani sebagai produsen dan konsumennya sendiri” ungkap Ayumi, petani teh yang berasal dari Jepang.
“Warung Tani Organik di komplek perumahan Yasmin-Bogor ini merupakan awal, KSPI Bogor dalam waktu singkat juga akan menghadirkan warung-warung tani serupa di setiap daerah pemukiman warga di Bogor ini” tambah Putro.