SURABAYA. Tahun ini, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Serikat Petani Indonesia memulai rangkaian safari Ramadhan dari wilayah timur Jawa. Berkenaan dengan hal tersebut, pada Sabtu, 27 Juli 2013, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Jawa Timur menyelenggarakan pertemuan dan diskusi di sekretariatnya di Jl. Siwalankerto Tengah, Surabaya.
Selain pengurus DPW SPI Jawa Timur, diskusi ini juga dihadiri oleh perwakilan Dewan Pengurus Cabang (DPC) SPI Kabupaten Tuban, Blitar, Kediri, Ponorogo, Panitia Persiapan Cabang (PPC) Bojonegoro, hingga Majelis Nasional Petani (MNP) SPI asal jawa Timur.
Ketua Umum SPI Henry Saragih yang memimpin rombongan tim safari Ramadhan DPP SPI dalam diskusi tersebut menyampaikan tepat 8 Juli yang lalu SPI memperingati hari ulang tahunnya yang ke-15.
“Alhamdulillah organisasi kita ini sudah lima belas tahun umurnya. Tepat sehari setelah hari ulang tahun SPI, DPR pun mengesahkan Undang-Undang (UU) Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Perlintan). Walaupun masih banyak kelemahan, UU ini memberikan sedikit angin segar bagi perjuangan petani kecil di Indonesia,” tutur Henry.
Henry juga menyampaikan tentang dikabulkannya judicial review UU Sistem Budidaya Tanaman (SBT) oleh Mahkamah Konstitusional.
“Jadi semoga dengan kemenangan gugatan terhadap UU SBT ini bisa lebih memperkuat gerakan penguasaan perbenihan petani. Bapak-bapak sekalian tidak perlu lagi takut dipenjara akibat mengembangkan benih sendiri. Benih hasil tangkaran petani sendiri pasti jauh lebih bagus daripada buatan perusahaan. Semoga kita bisa berdaulat benih,” paparnya.
Sementara itu, perwakilan DPW SPI Jawa Timur Basuki mengemukakan saat ini masih banyak Peraturan Daerah (Perda) yang tidak sesuai dengan kebijakan agraria tingkat nasional, akibatnya sering terjadi tumpang tindih.
“Jadi SPI Jawa Timur bersama Ormas lain akan siap membangun aliansi dengan buruh, nelayan dan mahasiswa, untuk bersama menyikapi isu-kerakyatan dan menolak Perda-Perda yang merugikan petani kecil,” ungkap Basuki