JAKARTA. Dalam sembilan agenda prioritasnya (Nawa Cita), Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI 2014 – 2019 Jokowi-JK dengan tegas akan membangun kedaulatan pangan Indonesia berbasiskan pertanian rakyat. Berdasarkan hal tersebut, para pimpinan ormas tani dan aktivis tani di Indonesia bersepakat untuk membentuk Sekretariat Nasional (SEKNAS) TANI JOKOWI, dan mendukung Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019.
Henry Saragih, salah satu penggagas SEKNAS TANI JOKOWI menyampaikan, dalam nawa citanya, untuk menegakkan kedaulatan pangan di Indonesia Jokowi-Jk berkomitmen untuk mengimplementasikan pembaruan agraria melalui pendistribusian aset terhadap petani melalui land reform dan program kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani, menyerahkan lahan sebesar 9 juta hektar, meningkatkan akses petani gurem terhadap kepemilikan lahan pertanian dari rata-rata 0,3 hektar menjadi 2 hektar per KK tani, dan pembukaan satu juta hektar lahan pertanian kering di Luar Jawa dan Bali.
“Inilah alasan mengapa kami berinisiatif untuk mendirikan SEKNAS TANI JOKOWI, karena program mereka nyata-nyata mencantumkan apa-apa yang petani dan ormas tani perjuangkan, demi kesejahteraan petani, dan dalam upaya menegakkan kedaulatan pangan di Indonesia,” papar Henry, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) dalam deklarasi SEKNAS TANI JOKOWI di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, siang ini (27/05).
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Agustiana, pimpinan ormas tani dari Jawa Barat menyebutkan Jokowi-JK juga berkomitmen untuk membangun bank khusus untuk pertanian, UMKM, dan koperasi.
“Dalam nawa citanya, Jokowi-JK juga akan menyusun kebijakan pengendalian atas impor pangan melalui pemberantasan terhadap mafia impor yang sekedar mencari keuntungan pribadi atau kelompok tertentu dengan mengorbankan kepentingan pangan nasional, hingga pengembangan ekspor pertanian berbasis pengolahan pertanian dalam negeri,” paparnya.
Hal senada disampaikan Muhammad Nuruddin, pimpinan ormas tani yang juga menggagas SEKNAS TANI Jokowi. Ia menyampaikan Jokowi-JK berkomitemen untuk menanggulangi kemiskinan pertanian dan mendukung regenerasi petani melalui pencanangan 1.000 desa berdaulat hingga 2019, meningkatkan kemampuan petani, organisasi tani dan pola hubungan pemerintah, terutama pelibatan aktif perempuan petani/pekerja sebagai tulang punggung kedaulatan pangan.
“Jokowi-JK juga berkomiten terhadap pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan, dan transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata. Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap tiga juta hektar pertanian dan 25 bendungan hingga tahun 2019. Jokowi-JK juga akan meningkatkan pembangunan dan aktivitas ekonomi pedesaan yang ditandai dengan peningkatan investasi dalam negeri sebesar 15 persen per tahun sehingga rata-rata umur petani dan rakyat Indonesia yang bekerja di pedesaan semakin muda,” jelasnya.
Gunawan, aktivis pembela petani menyampaikan dalam poin keempat di nawa cita Jokowi-JK tercantum bahwa mereka akan menjamin kepastian hukum hak kepemilikan tanah, penyelesaian sengketa tanah dan menentang kriminalisasi penuntutan kembali hak tanah masyarakat.
“Jokowi-JK juga berkomitmen untuk melindungi kelompok masyarakat yang selama ini sering termarjinalkan, menghormati HAM, dan menyelesaikan secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu,” ungkapnya.
Deklarasi SEKNAS TANI JOKOWI ini sendiri dihadiri oleh ratusan relawan petani yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Nantinya kami juga akan mendeklarasikan SEKNAS TANI JOKOWI di tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia,” tambah Henry Saragih.
Kontak lebih lanjut:
Henry Saragih – 0811 655 668
Agustiana – 0853 1857 6353
Muhammad Nuruddin – 0813 3434 4808
Gunawan – 0815 8474 5469