JAKARTA. La Via Campesina, organisasi gerakan petani dunia akan segera mengakhiri kongres ke-6 yang diselenggarakan dari 09-13 Juni di Padepokan Pencak Silat Indonesia, Taman Mini di Jakarta, Indonesia. La Via Campesina telah membuat keputusan penting mengenai strategi ke depan, anggota baru, koordinator baru dan masalah internal penting lainnya.
Pemimpin La Via Campesina mengungkapkan, sekretariat operasional internasional yang telah berada di Asia selama 8 tahun terakhir, saat ini akan pindah ke Zimbabwe di Afrika.
“Kami akan menyerahkan tongkat estafet ke Afrika tahun ini. Afrika adalah benua yang sangat penting karena perusahaan transnasional menaruh perhatian disana. Mereka merampas tanah di sana dan memaksakan model revolusi hijau dengan GMO. Kami di Asia telah mengetahui kegagalan revolusi hijau di sini. Kami memperluas dan memperbesar solidaritas dan persatuan dengan gerakan tani Afrika untuk menghentikan rekolonialisasi ini dan memilih jalur pembangunan yang benar-benar akan menguntungkan bagi masyarakat dan petani, ” kata Henry Saragih, Koordinator Umum La Via Campesina dan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) di Jakarta siang ini (12/03).
33 anggota baru organisasi telah disahkan pada konferensi yang berarti terhitung sebanyak 183 negara telah bergabung bersama dengan anggota negara baru lainnya seperti Palestina dan Taiwan. Para anggota ini tidak hanya organisasi petani saja, akan tetapi juga gerakan masyarakat adat, gerakan perempuan, gerakan perkotaan, gerakan masyarakat tak bertanah dan banyak lainnya.
Berbicara tentang strategi masa depan gerakan ini, Elizabeth Mpofu, dari organisasi petani Zimbabwe yang akan mulai menjadi tuan rumah sekretariat internasional La Via Campesina tahun depan menyatakan akan terus meningkatkan diskusi mendalam dan komitmen kembali yang lebih intensif berkenaan dengan semua masalah kunci yang telah diputuskan selama konferensi global yang terakhir di Maputo, Mozambik.
Rencana aksi utama akan dipublikasikan pada tanggal 13 Juni, namun Mpofu mengisyaratkan bahwa akan ada penekanan pada penguatan kampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, memberikan lebih banyak ruang untuk para pemuda, dan juga mempromosikan agenda yang positif melalui kampanye benih global.
Deklarasi Maputo La Via Campesina juga mencantumkan isu-isu penting seperti membangun gerakan kedaulatan pangan global dengan para aliansi, mendorong Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Petani, menentang perdagangan bebas dan perusahaan-perusahaan transnasional, mempromosikan reforma agraria dan mengatasi dampak perubahan iklim antara satu sama lain.
Jeanne Verlinden, ketua pemuda dari gerakan aksi Petani (MAP) di Belgia mengatakan, sebagai pemuda, mereka sangat bangga La Via Campesina telah mencapai tahun ke-20 dan kini bergerak ke Afrika juga untuk menguatkan para petani disana.
“Sebagai kaum muda kami ingin menyaksikan masyarakat dunia yang menghargai para petani dan mengakui hak-hak kami dalam produksi pangan dunia. Sebagai pemuda, kami ingin melihat masyarakat dunia yang menghargai pertaniannya dan para petani dan mengakui hak kami dalam memproduksi makanan bagi masyarakat. Kami telah berkomitmen untuk menjamin masa depan para petani secara terus menerus dan melindungi bumi pertiwi,” tambahnya.
Kontak Lebih Lanjut:
Henry Saragih, Ketua Umum SPI – Koordinator Umum La Via Campesina – 0811 655 668