Pengrusakan Lahan Petani Anggota SPI Basis Damak Maliho oleh PTPN IV Kebun Adolina

Hari Hak Azasi Manusia (HAM) Internasional baru saja diperingati, namun hari ini pelanggaran terhadap Hak Azasi Petani (HAP) kembali terjadi. Lahan perjuangan petani anggota Basis SPI Damak Maliho dirusak oleh pihak PTPN IV Kebun Adolina. Setelah mengalami berbagai ancaman dan intimidasi baik dari pihak PTPN IV Kebun Adolina bahkan penangkapan yang dilakukan oleh Polres Deli Serdang terhadap tiga orang petani anggota SPI Basis Damak Maliho pada pertengahan November 2008 yang hingga saat ini belum belum keluar dari tahanan, hari ini pihak PTPN IV melakukan perusakan terhadap gubuk milik petani anggota Basis SPI Damak Maliho.

Petani anggota SPI Basis Damak Maliho merupakan pewaris dan pemilik lahan yang telah menggarap dan membuka lahan sejak tahun 1960-an. Hingga pada tahun 1972, muncul perusahaan perkebunan PT Sari Tugas yang merampas dan mengambil alih secara paksa lahan milik warga dengan dukungan Kapten Kasmir Ali, penguasa Koramil Butepra pada waktu itu. Melalui teror dan intimidasi, aparat koramil memaksa warga untuk meninggalkan lahan. Pada tahun 1974, PT Sari Tugas beralih nama menjadi PNP IV Pabatu, kemudian beralih lagi menjadi PNP VI Pabatu, dan hingga sekarang beralih nama menjadi PTPN IV Kebun Adolina Bah Jambi. HGU PTPN IV Kebun Adolina terhadap lahan milik petani anggota SPI Basis Damak Maliho, akhir Desember 2008 ini akan berakhir.

Salah satu upaya perjuangan untuk merebut kembali lahan mereka, selain membuat pengaduan ke pihak Legislatif, Eksekutif, dan BPN, dari tingkat Kabupaten hingga Propinsi yang masih dalam proses penyelesaian, petani anggota SPI Basis Damak Maliho juga melakukan pendudukan terhadap lahan dengan membangun gubuk-gubuk di lahan serta menanami lahan dengan tanaman pangan seperti jagung dan sayur mayur. Hal ini dilakukan selain untuk mempertahankan lahan milik mereka juga sebagai upaya meningkatkan taraf ekonomi.

Hari ini (11/12),  rombongan yang terdiri dari Karyawan dan PAM Swakarsa PTPN IV Kebun Adolina, Polres Deli Serdang, dan Koramil (selanjutnya rombongan ini disebut sebagai pihak PTPN IV Kebun Adolina) membongkar paksa gubuk-gubuk milik petani Damak Maliho. Hampir 50 gubuk yang dibangun oleh petani anggota Basis SPI Damak Maliho telah dibongkar oleh rombongan ini. Bahkan salah seorang petani perempuan mendapat perlakuan kasar dari salah seorang PAM Swakarsa PTPN IV Kebun Adolina, bernama Idrus. Adapun kronologis singkatnya sebagai berikut:

  1. Sekitar pukul 11.00 wib, melintas beberapa mobil menuju ke lahan perjuangan petani anggota SPI Basis Damak Maliho. Saat itu para anggota sedang berkumpul di posko sambil merontok jagung dan menjemurnya. Kemudian melintas lagi bus PTPN IV Kebun Adolina. Karena merasa curiga akhirnya ada anggota yang Basis yang berinisiatif untuk melihat apa sebenarnya yang dilakukan oleh pihak PTPN IV Kebun Adolina.
  2. Dari anggota basis ini, didapat informasi bahwa pihak PTPN IV Kebun Adolina ini berusaha merusak dan merobohkan gubuk salah satu petani anggota SPI Basis Damak Maliho. Sebelum melakukan perusakan dan pembongkaran gubuk, pihak PTPN IV Kebun Adolina memoto gubuk tersebut.
  3. Setelah mendapat informasi bahwa pihak PTPN IV Kebun Adolina melakukan perusakan dan pembongkaran gubuk, anggota basis yang tadinya sedang berkumpul di posko perjuangan akhirnya mendatangi pihak PTPN IV Kebun Adolina untuk memberikan perlawanan guna mencegah pihak PTPN IV melakukan perusakan dan pembongkaran gubuk ini.
  4. Pada saat melakukan pencegahan, seorang petani perempuan, Wati Br. Tarigan mendapat perlakuan kasar dari PAM Swakarsa PTPN IV Kebun Adolina bernama Idrus. Wati berusaha mengambil linggis yang dipegang oleh Idrus agar Idrus tidak melakukan perusakan terhadap gubuk-gubuk milik petani. Idrus langsung menampar Wati sampai terjatuh. Wati berusaha bangkit kembali, namun pada saat hendak bangkit Idrus kembali mendorong Wati.
  5. Wati Br. Tarigan tidak hanya mendapat perlakuan kasar dari Idrus, Wati juga mendapat pelecehan dari Idrus ini saat mencoba bertahan di gubuknya yang hendak dibongkar. Idrus mengatakan supaya Wati keluar dari gubuk agar gubuk bisa dibuka. Wati terus bertahan, lalu Idrus “kalau ibu gak mau gubuk ini dibuka, bukalah ibu biar ku bayar”
  6. Sekitar pukul 13.30 wib, seluruh gubuk yang ada di lahan petani anggota Basis SPI Damak Maliho sudah rata dengan tanah kecuali Musholla dan gubuk yang digunakan sebagai posko oleh anggota SPI Basis Damak Maliho.

Dengan kejadian ini, DPW SPI Sumut menyatakan:

  • Bahwasanya petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) Basis Damak Maliho yang memperjuangkan hak-hak nya atas lahan yang dirampas, merupakan akibat dari ketidak adilan hukum terhadap petani atas kepemilikan lahan.
  • Perjuangan petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) Basis Damak Maliho atas hak-hak nya yang dirampas oleh Perkebunan, merupakan perjuangan untuk memenuhi tuntutan dan desakan ekonomi keluarga petani.
  • Tindakan yang dilakukan oleh PTPN IV merupakan tindakan yang tidak menghargai peri kemanusiaan, karena mengancam kehidupan petani miskin.
  • Memprotes tindakan aparat kepolisian, khususnya Polres Deli Serdang yang ikut serta dalam perusakan lahan milik petani, merupakan bentuk ketidak adilan Aparat Polri yang berpihak terhadap perusahan perkebunan (PTPN IV), yang mengancam kehidupan petani Damak Maliho dan keluarganya.
  • Menyerukan kepada seluruh elemen dan masyarakat untuk memberikan simpati, dan mendesak perkebunan dan aparat Kepolisian untuk menghentikan tindakan teror terhadap petani yang berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memperjuangkan hak-hak yang seharusnya mereka miliki.

Medan, 11 Desember 2008
DEWAN PENGURUS WILAYAH
SERIKAT PETANI INDONESIA
SUMATERA UTARA
===============
Kontak Person:
Wagimin (0813 616 370 69)
Purwanto (0852 626 759 96)

ARTIKEL TERKAIT
Satu Lagi Warung Petani Hadir di Bogor
Galeri Foto: Pembukaan Pertemuan Internasional Pemuda Tani La Via Campesina ke-3 Galeri Foto: Pembukaan Pertemuan Internasional Pemuda Tani L...
Menegaskan kembali ekonomi kerakyatan
Berita Foto: Seminar Tentang Krisis Pangan, “Pentingnya Perubahan Sistem” Berita Foto: Seminar Tentang Krisis Pangan, "Pentingnya Peru...
BERIKAN KOMENTAR ...

INFO TERBARU