Indonesia merupakan negara maritim dan tercatat sebagai negara kepulauan dengan jumah pulau sebanyak 17.508 buah yang dikelilingi oleh garis pantai sepanjang 81.000 Km dan luas laut sekitar 5,8 juta kilometer persegi dengan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2.78 juta Km2 . Ada sekitar 60 juta Penduduk Indonesia bermukim di wilayah Pesisir dan penyumbang sekitar 22 persen dari pendapatan brutto nasional (GDP).
Sumatra Utara adalah salah satu propinsi yang terletak dibagian barat Indonesia dengan potensi laut yang cukup strategis dan memiliki dua kawasan pantai sekaligus yakni Pantai Barat dengan panjang 763.47 Km dan Pantai Timur dengan panjang 545 Km.
Data tahun 2006 menunjukkan, jumlah nelayan di Sumatra Utara ada sebanyak 138.678 yang terdiri dari 95.738 bekerja sebagai nelayan penuh; 37.103 bekerja sebagai nelayan sambilan utama dan sebanyak 6.847 adalah nelayan sambilan tambahan.
Berdasarkan data tahun 2006, produksi perikanan Sumatra Utara mencapai 421.296.74 ton, terdiri dari 362.082.53 ton ikan laut ; dan 37.375.78 ton ikan darat. Serta 21.283.99 ton ikan budi daya air payau dan budi daya laut sebesar 554.44 ton.
Data dan potensi sumber daya pesisir dan laut sebagaimana tergambar diatas adalah sangat strategis bagi pembangunan perekonomian untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kepentingan rakyat di Sumatra Utara khususnya nelayan. Namun di sisi lain kita juga prihatin dengan kondisi kehidupan nelayan di Sumatra Utara yang masih menunjukkan potret kemiskinan yang mencolok dan ancaman kerusakan ekologi pesisir laut yang semakin mengkhawatirkan.
Untuk merespons situasi tersebut, pada Desember 2007 organisasi nelayan dari beberapa propinsi melakukan konsolidasi dan mendeklarasikan Serikat Nelayan Indonesia. Untuk mempercepat pembentukan organisasi, telah dibentuk Komite Persiapan Serikat Nelayan Indonesia (KP-SNI) ditingkat nasional dan propinsi, yang bekerja mengkonsolidasikan nelayan dan mempercepat terlaksananya kongres.
Komite Persiapan Serikat Nelayan Indonesia Propinsi Sumatera Utara sebagai salah satu pelopor konsolidasi Serikat Nelayan Indonesia, akan melaksanakan Kongres Pertama di Bagan Asahan Pekan, Kabupaten Asahan, pada tanggal 4 – 5 Januari 2009. Kongres ini akan dihadiri oleh nelayan yang berasal dari Labuhan Batu, Asahan, Batu Bara, Belawan (Medan) , Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Selain itu, kongres ini juga dihadiri oleh Ormas dan Ornop yang terlibat mendorong dan memberikan dukungan terhadap lahirnya Serikat Nelayan Indonesia antara lain DPP dan DPW Serikat Petani Indonesia (SPI) Propinsi Sumut, serta Yayasan Sintesa. Serta undangan yang berasal dari organisasi gerakan rakyat, organisasi kemasyarakatan lainnya, pemerintah, akademisi dan tokoh masyarakat. Kongres I Serikat Nelayan Indonesia Sumatera Utara ini mengambil tema, “Perkuat Organisasi Nelayan Menuju Kedaulatan Rakyat”. Melalui pelaksanaan kongres ini juga akan mendorong percepatan konsolidasi organsasi nelayan ditingkat nasional.