JAKARTA. Aktor kenamaan Indonesia, Rio Dewanto, pada Senin (16/01) telah merilis sebuah film dokumenter yang berjudul Petani Mekar Jaya. Film dokumenter berdurasi tiga belas menit ini menceritakan tentang konflik agraria yang terjadi di Desa Mekar Jaya, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada November tahun lalu. Rio sendiri bertindak sebagai sutradara sekaligus produser dokumenter ini.
Rio sendiri menggambarkan kondisi pasca konflik tersebut ketika dirinya mengunjungi langsung Desa Mekar Jaya.
“Ketika kami datang anak-anak masih merasakan trauma akibat bentrokan yang sempat terjadi, mereka terlihat seperti ketakutan. Saya berkomitmen untuk mengawal penyelesaian dari konflik agraria di Langkat hingga tuntas dan berharap pemerintah memiliki keberpihakan kepada petani,” terangnya.
“Saya berharap setelah menonton film dokumenter tersebut masyarakat bisa terpanggil untuk ikut membantu masyarakat di Desa Mekar Jaya. Selain itu, semoga pemerintah juga bisa datang dan melihat dampak dari konflik yang terjadi,” kata Rio.
Menanggapi hal ini, Badan Pelaksana Wilayah (BPW) Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Utara Zubaidah menyampaikan apresiasinya atas film dokumenter yang telah dibuat oleh Rio Dewanto.
“Kami dari petani SPI mengucapkan terimakasih atas dirilisnya film ini. Semoga dengan adanya film ini masyarakat dan pemerintah mengetahui fakta yang terjadi di lapangan yang menimpa petani SPI di Mekarjaya, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara,” kata Zubaidah di Asahan.
Zubaidah menambahkan, perkembangan terakhir di Desa Mekar Jaya adalah, seluruh lahan milik petani SPI sudah rata diratakan dengan tanah sehingga petani sama sekali tidak memiliki sumber penghidupan.
“Pasca kedatangan perwakilan kantor staf presiden, dan DPRD Sumatera Utara, penggusuran sempat berhenti. Namun beberapa hari selanjutnya PT LNK (Langkat Nusantara Kepong) dengan dikawal polisi kembali melakukan penggusuran hingga sekarang yang tersisa hanya pemukiman, tempat tinggal, para petani,” papar Zubaidah.
“Meski demikian, petani SPI Mekarjaya sudah bertekad untuk mempertahankan tanah yang menjadi warisan leluhurnya,” tambah Zubaidah.
Silahkan simak film dokumenternya berikut ini: